PENEMU PETA DUNIA ILMUWAN MUSLIM (CENDEKIAWAN MUSLIM)
Allah
SWT menegaskan dalam firman-Nya, Katakanlah (Muhammad), ‘Seandainya
lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka
pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat
Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)
(Al-Kahfi:109).
Di
surat Alkahfi tersebut jelas tertulis bahwa sains dan teknologi yang
dikuasai oleh manusia bukanlah sesuatu yang besar sepertihalnya yang
pernah diagung-agungkan manusia. Hingga seberapa kuat dan pandainya
manusia memikirkan apa yang diciptakan oleh Allah SWT, maka tetap
dipenghujung urat syaraf ini akan ditemui sebuah jalan buntu. Cerita
berikut ini tentu saja akan mengubah pola pandang pikiran Anda yang
selama ini telah terdoktrin dengan ilmu-ilmu dan penemu dari Barat.
Sebuah
pameran yang diadakan di Malaysia awal tahun ini membuka tabir
bagaimana hebatnya para penemu Islam dalam mempelopori perkembangan
ilmu pengetahuan. Di dasari pemikiran bahwa tidak ada ilmu selain
bersumber dari Allah dan hanya sedikit pengetahuan yang dimiliki oleh
manusia ini, tersirat berbagai revolusi dan inovasi yang berhasil dibuat
pada masa keemasan Islam.
Berbagai
hasil karya berhasil dikoleksi dan ditemukan sedikitnya sebanyak 148
replika dihasilkan oleh para pemikir dan ilmuwan Islam. Replika
tersebut antara lain berupa instrumen peralatan dan poster. Kesemuanya
itui pada Januari lalu dipajang di Pusat Konvensyen Kuala Lumpur
(KLCC), Malaysia. Ilmu-ilmu dan hasil karya ratusan abad silam ini
hingga sekarang dijadikan sebagai dasar pengetahuan ilmu-ilmu baru.
Contoh
nyata paling rumit, detail dan bagaimana pandainya para ilmuwan Islam
masa lalu ini adalah seperti karya arsitektur yangterdapat pada
ubin-ubin di masjid Timur Tengah. Hingga puluhan tahun diperhitungan
baru pada tahun ini karya seni yang sudah ratusan tahun selalu dibuat
dan tanpa kesalahan pengulangan tersebut berhasil dipecahkan oleh
ilmuwan saat ini dengan hitungan matematis.
Dr.
Fuat Sezgin yang juga Pengarah dan Pengasas Institut Sejarah Sains
Arab-Islam, Universiti Johann Wolfgang, Goethe, Frankfurt, Jerman,
mengatakan bahwa kehebatan ilmuwan Islam ratusan abad silam adalah
kehebatan yang tidak ternilai. Pada abad kegemilangan Islam banyak
orang-orang Eropa yang belajar untuk menuntut ilmu di berbagai cabang
pengetahuan dari para pakar Islam. Tetapi setelah zaman kegelapan datang
banyak pula hasil-hasil ilmuwan tersebut yang juga diselewengkan dan
kemudian disebarluaskan dengan informasi yang salah secara meluas.
Ia
memberi contoh seperti Al-Razi, adalah ilmuwan terkemuka yang menjadi
penemu teknik jahit luka. Ilmuwan kelahiran Iran tersebut tidak sangat
terkenal dibandingkan dengan Ibnu Sina yang sebenarnya adalah muridnya.
Tokoh ilmuwan Islam ini yang sebenarnya bernama Muhammad bin Zakaria
juga terkenal tidak tertandingi pada masanya ditahun 240 Hijriah/854
Masehi. Di dunia pengobatan ia sangat pandai meramu, mengenali dan
menemukan obat. Al-Razi selain menjadi orang pertama yang membuat
jahitan dengan benang terbuat dari serat juga dikenal sebagai orang
pertama yang berhasil membedakan antara penyakit cacar dengan campak.
Peta Dunia Pertama oleh Kaum Muslimin
Jika
Anda ditanya siapa penemu benua Amerika? Tentu jawaban yang terlintas
adalah Columbus. Pria penjelajah dari Spanyol yang lahir di tahun 1451
dan memiliki nama lengkap Christopher Columbus ini oleh para siswa dan
guru sangat dikenal sebagai pelaut dan pedagang yang pertama kali
menemukan benua tersebut. Namun apakah itu benar? Ternyata tidak.
Catatan
berbagai sejarah dan penemuan-penemuan yang berhasil dikumpulkan oleh
para sejarahwan terungkap bahwa telah banyak orang-orang yang
berprofesi sama dari Negeri Eropa juga pernah mengekspansi dagangannya
ke benua tersebut. banyak sejahrawan pula yang berdebat bahwa para
pedagang dari Negeri Chinalah yang pertama kali mendaratkan kakinya di
benua Paman Sam tersebut pada abad ke-11.
Namun
terlepas dari bukti-bukti dan perdebatan yang panjang, tahukah Anda
bagimana mereka bisa berjalan-jalan dan menyeberangi lautan yang maha
luas tersebut. Jawaban sederhananya tentu saja dengan berbekal peta dan
penunjuk arah mereka bisa menyeberangi lautan. Dari perjalanan mereka
tersebut maka tersingkaplah peta-peta yang terus berevolusi berdasarkan
pengamatan para pelaut yang terus turun temurun. Dan untuk pertama
kalinya peta dunia terlengkap dibuat pada tahun 1513.
Adalah
karya seorang pelaut Piri Reis yang membuat para peneliti dan
sejahrawan terkagum-kagum. Tidak hanya kagum dengan bagimana hasil
pemetaan tersebut dapat digambarkan, akan tetapi para ahli satelit
sendiri pun merasa terkejut dengan model pemetaan yang dibuat oleh tokoh
Muslimin tersebut.
Bagimana
tidak, peta yang dibuat diatas sepotong kulit rusa berukuran 90×65
centimeter tersebut benar-benar digambarkan lengkap dan cukup detail.
Bahkan hasil perbandingan dengan pemotretan dari angkasa luar yang
dilakukan menggunakan satelit saat ini memiliki bentuk yang sangat
mirip. Mulanya para sejahrawan tidak percaya akan bukti keberadaan peta
tersebut. Di peta yang terlihat jelas hanyalah kawasan Laut Timur
Tengah. Sementara kawasan lainnya seperti benua Afrika dan Amerika sama
sekali tergambar sangat berbeda. Baru setelah gambar hasil pemotretan
satelit jaman modern ini dipadukan dengan peta kuno karya muslimin
bangsa Turki tersebut sangat nyata kebenarannya bahwa gambar yang
ditorehkan dalam kulit tersebut memang sangat detail dan terperinci.
Penemuan
kuno tersebut memberikan bukti bahwa memang ilmu kemajuan jaman dahulu
sudah sangat maju dalam bidang astronomi. Entah bisa disangkal atau
tidak akan tetapi bukti-bukti lain beserta keajaiban dunia yang
ditinggalkan masa pemerintahan masa lalu menunjukkan bahwa ilmuwan pada
masa itu menguasai ilmu pengetahuan dengan sangat baik dan bisa
menyamai peralatan canggih yang dimiliki oleh manusia jaman modern saat
ini.
Meski
sejahrawan masa sekarang tidak mengetahui bagaimana Piri Reis bisa
menggambarkan peta dunia tersebut dengan sangat akurat, namun Piri Reis
mengungkapkan semasa hidupnya bahwa peta tersebut berhasil ia buat
dari penyatuan beberapa peta yang dibuat oleh para pelancong dari
berbagai negara. Ia menyebutkan menggunakan 34 sumber yang berbeda.
Karya tersebut berasal dari jaman Alexander sebanyak 20 peta, 8 peta
dari karya ahli geografi Muslim, 4 peta dari Portugis dan 1 peta dari
Columbus.
No comments:
Post a Comment